Pages

Air Terjun Lawean

27 February 2014


Air terjun Lawean, terletak di dusun Turi, desa Geger, kecamatan Sendang, 25Km arah barat daya kota Tulungagung. Dengan ketinggian 1200 M dari permukaan laut, air terjun ini merupakan bagian dari lereng gunung Wilis.
Untuk menuju lokasi air terjun, pengunjung harus menempuhnya dengan berjalan kaki sekitar 3 Km. Dengan 9 kali menyeberangi sungai, dan melewati hijaunya perbukitan di sela-sela perjalanan, perjalanan yang melelahkan akan terbayar dengan keindahan yang ditawarkan oleh air terjun ini.


Tidak jauh dari air terjun Lawean, terdapat juga air terjun lain yang

tidak begitu tinggi tapi juga tak kalah mempesona untuk dikunjungi, yaitu air terjun Panda Wangi. Di lokasi yang lain lagi, yang juga tidak jauh, terdapat Candi Penampehan. Semua lokasi di sekitar air terjun sangat layak untuk dikunjungi.
Read more ...

Industri Marmer Tulungagung

27 February 2014

tulungagung
Kepopuleran Tulungagung sebagai penghasil Marmer tidaklah terbentuk dalam 1 atau 2 tahun, melainkan sudah ada sejak jaman Belanda.
Marmer adalah salah satu bentuk kerajinan yang mampu mengenalkan Kabupaten Tulungagung sampai ke luar negeri, jadi kalau bukan karena ada batu marmernya mungkin tidak banyak orang yang kenal dengan desa Besole dan desa Gamping di Kecamatan Campurdarat, kabupaten Tulungagung. Sebab kedua desa kecil ini merupakan salah satu desa dengan tanah yang limayan tandus, panas, dan letaknya juga jauh dari pusat kota. Karena itulah tak dapat dipungkiri kalau sebagian penduduk dari kedua desa ini pergi ke kota karena sulit mencari penghasilan di desa mereka sendiri.
Read more ...

Hutan Kota Tulungagung

27 February 2014


Tulungagung kini mulai mendukung gerakan mencintai alam dan penyelamatan bumi dari global warming.
 Dalam prakteknya kini hampir setiap kota memiliki sebuah hutan kota atau sebagai ruang konservasi lingkungan.
Tulungagung juga kini memiliki apa yang disebut sebagai Hutan kota.
Terletak di daerah ketanon,Tulungagung ,Hutan kota ini bukan hanya menjadi tempat untuk pembelajaran berbagai macam tumbuhan tapi lebih dari itu sebagai tempat wisata keluarga yang menyenangkan.
 Jika sebelum ada hutan kota ,alun - alun kota menjadi tempat wisata pilihan keluarga yang segar penuh dengan pepohonan,kini masyarakat Tulungagung juga mulai mengalihkan perhatiannya ke HUKO PARK"hutan kota park"Tulungagung.
Di dalam huko kita dapat melihat berbagai macam tumbuhan lengkap dengan informasi mengenai tumbuhan tersebut dan juga terdapat arena bermain keluarga yang aman.
Selain itu ada juga gedung penelitian yang tentu sangat membantu untuk kelangsungan Hutan Kota.
 Masih didalam area Hutan Kota,juga memiliki lapangan Sepakbola yang sering digunakan untuk latihan SSB di Tulungagung.
  Biaya masuk Huko sangat murah,anda tidak perlu membayar untuk uang masuk,cukup uang parkir sebesar 1000 rupiah anda sudah dapat menikmati berbagai fasilias di dalamnya.

Pemerintah kabupaten memang sedang gencar - gencar nya mengenalkan HUKO ini kepada masyarakat dengan banyak mengadakan acara di HUKO seperti lomba Menggambar,Gravitty art,mural,dan lainnya.
Area di huko cukup luas untuk berjalan - jalan dan berolahraga ringan dan sangat cocok bagi pembaca yang ingin mengusir kepenatan kerja dan asap - asap kendaraan.
 Udara yang segar dan pemandangan yang asri serta dilengkapi fasilitas yang apik menjadikan HUKO Tulugagung sebagai salah satu masukan destinasi wisata dari kami untuk pembaca yang datang ke tulungagung.
Read more ...

Pemakaman Ngujang

27 February 2014



Pemakaman Ngujang ini sangat mudah didatangi dan posisinya sangat mudah dijangkau karena terletak di tepi jalan raya provinsi,dari arah utara anda akan melewati sebuah jenbatan yang menghubungkan wilayah ngantru dengan ngujang yang terpisahkan oleh sungai brantas.
Dari jembatan ini,tepat di kanan jalan dari utara tempat pemakaman ngujang berada.Selain posisinya yang mudah,kompleks pemakaman ini juga dapat kita kenali dengan adanya kompleks pemakaman tionghua di depannya.lantas apa yang menjadikan kompleks pemakaman ngujang ini menjadi sangat terkenal di kalangan masyarakat ?
Read more ...

Stadion Rejoagung/GOR Mandala Krida

27 February 2014


Bicara mengenai kabupaten Tulungagung tentu tak akan lengkap jika tidak membahas yang namanya gelanggang olahraga MANDALA KRIDA yang terletak di desa rejoagung kecamatan Kedungwaru - Tulungagung.
Banyak hal yang menarik yang dapat kita temukan di lapangan rejoagung ini.
Selain berfungsi sebagai sarana olahraga dan olah tubuh serta berbagai macam kegiatan yang berhubungan dengan jasmani dan kesehatan,kawasan Mandala Krida ini juga memberikan tempat dengan pemandangan yang asri dan nyaman.
Read more ...

Bendungan Wonorejo

26 February 2014



Bendungan Wonorejo adalah bendungan yang terletak di Desa Wonorejo,Kecamatn Pagerwojo,Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Letak dari pusat kota diperkirakan sejauh 12 kilometer. Dengan kapasitas sekitar 122 juta meter kubik, Bendungan Wonorejo menjadi salah satu bendungan terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara.
Bendungan Wonorejo diresmikan pada tahun 2001 oleh Wakil Presiden Indonesia pada tahun tersebut, yaitu Megawati Sukarno Putri, setelah dibangun selama hampir 9 tahun sejak 1992. Bendungan Wonorejo memiliki fungsi penting sebagai salah satu pusat tenaga listrik dan sumber air minum di Provinsi Jawa Timur. Bendungan ini juga berfungsi sebagai sarana untuk pencegah banjir di Tulungagung yang dulu sering melanda kota tersebut, bersama Bendungan Neyama di Kecamatn Besuki
Kini, Bendungan Wonorejo juga berfungsi sebagai salah satu objek wisata andalan Tulungagung selain Pantai Popoh. Beberapa sarana akomodasi telah
dibangun di sekitar Bendungan Wonorejo, salah satu yang besar adalah Swa-Loh Resort.



Read more ...

BABAD TULUNGAGUNG

26 February 2014



Sebagai pembuka yang akan saya kisahkan adalah cerita tentang asal usul kota Tulungagung. Ternyata ada banyak menarik yang layak untuk disimak dan menjadi tambahan pengetahuan baru.
Wilayah Tulungagung ternyata sudah dihuni sejak zaman pra sejarah dulu. Yang dianggap sebagai penghuni awal adalah homo wajakensis. Manusia pra sejarah yang fosilnya ditemukan oleh Eugene Dubois di daerah Tulungagung Selatan. Lokasi penemuannya konon terletak di dusun Nglepung desa Wajak Kecamatan Campurdarat.
Nama Tulungagung sebenarnya berasal dari dua kata 'Toeloeng dan Agoeng. Arti dari dua kata itu Toeloeng berarti mata air dan Agoeng berarti besar. Sebelumnya nama kota ini adalah Kabupaten Ngrawa. Penyebutan kata Ngrawa sendiri konon dari banyaknya daerah berawa yang ada atau dalam bahasa jawanya “Ngrowo”. Tulungagung awalnya hanya merupakan bagian dari distrik dari kabupaten Ngrawa. Waktu itu ibu kotanya masih berada di daerah Kalangbret.
Read more ...

Sejarah Tombak Kyai Upas

26 February 2014





Tombak Kyai Upas adalah pusaka Kabupaten Tulungagung. Sebagaimana ditulis dalam buku Sejarah Babad Tulungagung, menurut latar belakang budayanya atau cerita rakyat dari versi keluarga Raden Mas Pringgo Kusumo Bupati Tulungagung yang ke X. Konon, pada akhir pemerintahan Mojopahit banyak keluarga Raja yang membuang gelarnya sebagai bangsawan, dan melarikan diri ke Bali, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Salah seorang kerabat Raja bernama Wonoboyo melarikan diri ke Jawa Tengah dan babat hutan disekitar wilayah Mataram dekat Rawa Pening-Ambarawa. Setelah membabat hutan Wonoboyo bergelar Ki Wonoboya. Selanjutnya hutan yang dibabad itu dikemudian hari menjadi suatu pedukuhan yang sangat ramai. Dan sesuai dengan nama putranya, oleh Ki Wonoboyo dukuh itu dinamakan Dukuh Mangir.
Read more ...

Sejarah Kali / Sungai Lembu Peteng

26 February 2014

Kali Lembu Peteng adalah nama sebuah sungai besar di daerah Tulungagung. Sungai ini juga sering disebut dengan Sungai Ngrowo. Sungai tersebut sangat dikenal oleh masyarakat Tulungagung dan sekitarnya. Sungai ini ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Sampai sekarang masih tampak mengalir deras menuju laut selatan. 

Nama Lembu Peteng diambil dari nama putra Kerajaan Majapahit yang terbunuh dan dikalahkan oleh adipati kalang oleh bantuan tombak milik khasan basari dan jenazahnya dibuang ke sungai. 


Bagaimana kisah terjadinya nama sungai Lembu Peteng tersebut? 


Sungai Lembu Peteng berada di arah barat kota Tulungagung. Sungai tersebut mengalir ke arah selatan menuju Samudera Indonesia. Salah satu sejarah tentang babad Tulungagung. Menurut cerita tokoh paranormal kondang asal Tulungagung, Gus Ary Syarif Prayitno, "Pada zaman Kerajaan Majapahit hubungan daerah pedesaan dan pusat Kerajaan Majapahit sangat sulit sehingga keadaan selatan sungai Brantas tidak bisa dikuasai. Akibatnya sering terjadi pertikaian antar penduduk bahkan sampai timbulnya pemberontakan."

Dengan berdirinya beberapa perguruan kanuragan, sangat membantu mengendalikan pertikaian di beberapa tempat, dan sebagai mata telinga dari pada kerajaan. Salah satu perguruan kanuragan yang berdiri di sekitar Campurdarat adalah Perguruan Donorowo yang didirikan oleh Kyai Patjet. Diantara murid-muridnya yaitu Pangeran Lembu Peteng. Pangeran Kalang, Pangeran Bedalem dan Kyai Kasan Besari.


Pada suatu hari Kyai Patjet mengadakan pertemuan dengan para muridnya. Selain memberikan wejangan ilmu, Kyai Patjet menceritakan bahwa salah satu muridnya akan ada yang mendirikan perguruan, tetapi sayang tidak memberitahukan kepadagurunya.

Read more ...

Sejarah Pembangunan PLTA NiyamaTulungagung

26 February 2014


Pada masa pendudukan tentara Jepang (1942-1945) dilaksanakan kerja paksa “Romusha” berupa pembuatan saluran dan terowongan air Neyama (Gunung Selatan) untuk mengalirkan kelebihan air DAS Kali Brantas di daerah Tulungagung ke Samudera Hindia. Hal ini dilakukan sebagai upaya Jepang untuk mengendalikan banjir. Namun pelaksanaannya terhenti akibat kekalahan tentara Jepang dalam Perang Dunia ke II (Agustus 1945).

Tahun 1955 daerah Tulungagung terkena banjir besar yang menelan banyak korban dan kejadian itu menimbulkan gagasan pembangunan kembali terowongan Niyama yang kemudian pada tahun 1955-1961 pembangunan terowongan Niyama tersebut diteruskan oleh Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur.
Read more ...

SEJARAH HARI JADI TULUNGAGUNG

26 February 2014


Hari jadi Kabupaten Tulungaung yang setiap tahun kita peringati pada tanggal 1 April termaktub dalam buku Sejarah dan Babad Tulungagung¡± dalam buku itu disebutkan bahwa bahwa tonggak hari jadi Tulungagung bertepatan dengan tanggal 1 April 1824 Masehi.
Angka tahun 1824 masehi rupa – rupanya didasarkan pada Candrasengkala Memet yang terdapat pada sepasang Arca Dwarapala yang berada di empat penjuru batas kota Tulungagung. Candra Sengkala tersebut berbunyi ¡° Dwi Rasekso Sinabdo Ratu ¡±yang menunjuk angka tahun jawa 1752.
Dengan berpedoman selisih waktu 72 tahun maka tahun jawa 1752 sama dengan tahun 1824 Masehi. Itulah sebabnya sampai dengan tahun 2002 yang lalu kita baru memperingati hari jadi Tulungagung ke-178.

Read more ...

TULUNGAGUNG

26 February 2014
Tulungagung  adalah sebuah kabupaten di Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten Tulungagung dibatasi oleh Kabupaten Blitar di sebelah timur, Kabupaten Trenggalek disebelah barat, Kabupaten Kediri di sebelah utara dan Samudra Hindia di sebelah selatan. Secara administratif, Kabupaten Tulungagung terbagi dalam 19 kecamatan, 257 desa, dan 14 kelurahan. Kecamatan tersebut adalah Bandung, Besuki, Boyolangu, Campurdarat, Gondang, Kalidawir, Karangrejo, Kauman, Kedungwaru, Ngantru, Ngunut, Pagerwojo, Pakel, Pucanglaban, Rejotangan, Sendang, Sumbergempol, Tanggung Gunung, Tulungagung.
Bagian barat laut Kabupaten Tulungagung merupakan daerah pegunungan yang merupakan bagian dari pegunungan Wilis-Liman-Limas. Bagian tengah adalah dataran rendah; dan bagian selatan adalah pegunungan yang merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Kidul. Tulungagung adalah salah satu penghasil marmer terbesar di Indonesia, yakni di daerah campurdarat & besole. Pantai Popoh, merupakan obyek wisata pantai di Laut Selatan yang cukup terkenal.
Dahulu kala Tulungagung terkenal dengan daerah rawa-rawa, yang lebih dikenal dengan nama Bonorowo/ngrowo (rowo=rawa). Bekas rawa-rawa tersebut kini menjadi wilayah kecamatan Campurdarat, Boyolangu, Pakel, Besuki, Bandung, Gondang. Dalam prasasti Lawadan,terletak di sekitar Desa Wates Kecamatan Campurdarat, yang dikeluarkan pada Jum’at Pahing 18 Nopember 1205 disebutkan bahwa Raja Daha yang terakhir yaitu Sri Kretajaya merasa berkenan atas kesetiaan warga Thani Lawadan terhadap raja ketika terjadi serangan musuh dari sebelah timur Daha. Tanggal tersebut kemudian digunakan sebagai hari jadi tulungagung. Pada Prasasti Lawadan dijelaskan juga tentang anugrah Raja Kertajaya berupa pembebasan dari berbagai pungutan pajak dan penerimaan berbagai hak istimewa kepada DWAN RI LAWADAN TKEN WISAYA, atau dikenal dalam cerita sebagai DANDANG GENDHIS. Di jaman majapahit, Bonorowo dipimpin oleh seorang Adipati yang bernama adipati kalang. Adipati kalang tidak mau tunduk pada kekuasaan majapahit, yang berujung pada invasi mojopahit ke bonorowo. Adipati kalang dan pengikutnya yang berjuang dengan gagah berani akhirnya tewas dalam pertempuran didaerah yang sekarang disebut kalangbret dikecamatan Kauman.
Di Jaman penjajahan jepang, tulungagung dijadikan base pertahanan jepang untuk menangkal serangan sekutu dari australia serta sebagai benteng pertahanan terakhir untuk menghadapi serangan dari arah utara. Pada masa itu ratusan ribu romusa dikerahkan untuk mengeringkan rawa-rawa tulungagung membuangnya ke pantai selatan dengan membuat terowongan air menembus dasar gunung Tanggul, salah satu gunung dari rangkaian pegunungan yang melindungi Tulungagung dari dasyatnya ombak pantai selatan, yang terkenal dengan sebutan terowongan ni yama. Terowongan tersebut sekarang dijadikan PLTA Tulungagung.
Tulungagung sekarang terkenal dengan kerajinan Marmer dan o­nyx, di Kecamatan Campurdarat dan Besuki, Batik di Tulungagung, Majan dan Kauman. Tenun Perlengkapan Militer dengan standart NATO di Kecamatan Ngunut. Konveksi dan Bordir Garmen, busana muslim, sprei, sarung bantal, rukuh dsb. Ikan Hias yang memenuhi pasar nasional dan eksport. ikan konsumsi ( Perikanan darat dan laut ). Makanan khas tulunguagung antara lain Lodho Ayam, Nasi Pecel, sompil, jajanan seperti kacang Shanghai, giti, jongkong, ireng-ireng, sredeg, cenil, plenggong. Minuman khas seperti kopi cethe, Wedang jahe sere, dawet caon, rujak uyub, beras kencur. Tulungagung adalah base camp ketoprak “Siswo Budoyo”, kesenian kentrung, jaranan, dan reog tulungagung.
Read more ...

Cethe Khas Tulungagung

26 February 2014


Kalau kita sedang jalan-jalan ke Kabupaten Tulungagung, Propinsi Jawa timur, Indonesia, istilah CETHE atau NYETHE sudah tidak asing lagi. Cethe atau Nyethe, hal tersebut tidak dapat terpisahkan dengan rokok dan kopi. " Cethe " merupakan kata benda yang artinya ampas wedang kopi yang telah diendapkan dan siap untuk dioles-oleskan pada batang rokok. Sedangkan " Nyethe " merupakan kegiatan mengoles-oleskan ampas wedang kopi pada batang rokok.

Kegiatan nyethe tersebut bervariasi cara mengendapkan kopi setelah diaduk dengan sendok, dituangkan ke lepek dan ditunggu beberapa menit, kemudian diminum sedikit demi sedikit airnya kopi atau air kopinya dituangkan kembali ke cangkir, lalu diletakkan potongan kertas kecil-kecil diatas ampas kopi yang telah diendapkan di lepek untuk menyerap sisa air kopi, setelah kertas diambil semua kemudian ditambah susu kental sedikit dan air kopi sedikit atau ditambah vanili sedikit biar harum baunya lalu diaduk di lepek tadi dengan sendok kecil tipis.

Read more ...

Bangunan Cagar Budaya / Peninggalan Sejarah Di Tulungagung

26 February 2014

Museum Tulungagung
Jalan Raya Boyolangu, Km. 4, Komplek SPP/SPMA Kec. Boyolangu Tulungagung. \
1. Patung DURGA (batu Andesit) 1 buah
2. Patung AGASTYA (batu Andesit) 2 buah
3. Patung JALADWARA (batu Andesit) 1 buah
4. Patung WISNU (batu Andesit) 2 buah
5. Patung LlNGGA SEMU (batu Andesit) 1 buah
6. Patung DWARAPALA (batu Andesit) 17 buah
7. Patung KEPALA IKAN (batu Andesit) 2 buah
8. Patung NANDI (batu Andesit) 1 buah
9. Patung KALA (batu Andesit) 2 buah
10. Patung BUDHA (batu Andesit) 2 buah
11. Patung ASMA (batu Andesit) 1 buah
12. Patung SELUBUNG TIANG (batu Andesit) 1 buah
13. Patung YONI (batu Andesit) 3 buah
14. Patung NARASHIMA (batu Andesit) 1 buah
15. PRASASTI (batu Andesit) 9 buah
16. ARCA (batu Andesit) 1 buah
17. Patung SKANDHA (batu Andesit) 1 buah
18. Patung SIWA MAHAKALA (batu Andesit) 1 buah
19. Patung PARWATI (batu Andesit) 1 buah
20. AMBANG PINTU (batu Andesit) 1 buah
21. Patung GANESHA (batu Andesit) 4 buah
22. BATUCANDI (batu Andesit) 44 buah
23. KERIS (Tilam Upih & Tilam Sari) 2 buah
24. Foto Peninggalan Sejarah berupa Candidan Goa di Kab. Tulungagung
Read more ...